Total Tayangan Halaman

Kamis, 12 Desember 2013

PROSES KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Proses keperawatan Kesehatan Jiwa
       Dalam  rangka mengaplikasikan konsep keperawatan kesehatan jiwa masyarakat, digunakan pendekatan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Tahapan proses keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut :
a.         Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan keluhan pasien. Setelah ditemukan tanda-tanda yang menonjol yang mendukung adanya gangguan jiwa, maka pengkajian dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa. Data yang dikumpulkan mencakup : keluhan utama, riwayat kesehatan jiwa, pengkajian psikososial dan pengkajian status mental. Jika ditemukan riwayat kejang, pengkajian dilanjutkan dengan format pengkajian epilepsi. Tehnik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara dengan pasien dan keluarga, pengamatan langsung terhadap kondisi pasien serta melalui pemeriksaan.



b.        Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik diagnosis yang bersifat aktual  (gangguan kesehatan jiwa)  maupun  risiko mengalami gangguan jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa, maka perawat harus berhati-hati dalam penyampaiannya kepada pasien dan keluarga agar tidak menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan stigma di masyarakat.  Adapun diagnosis keperawatan gangguan jiwa  mencakup :
1)   Diagnosis keperawatan jiwa pada anak / remaja :
-          Resiko perilaku kekerasan
-          Risiko bunuh diri
-          Ketidakberdayaan
2)  Diagnosis  keperawatan  jiwa pada usia dewasa :
-        Harga diri rendah kronis
-    Isolasi sosial
-    Gangguan persepsi sensori :  halusinasi
-    Gangguan proses pikir : waham
-    Risiko perilaku kekerasan
-    Risiko bunuh diri
-    Defisit perawatan diri
3) Diagnosis keperawatan  jiwa pada lansia :
-    Gangguan proses pikir : pikun
-    Risiko cidera : jatuh
-     Ketidakberdayaan
-     Risiko bunuh diri
-     Gangguan pola tidur
c.         Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan  keperawatan  kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu penggunaan berbagai teknik komunikasi terapeutik dalam membina hubungan dengan pasien; melatih aktivitas kehidupan sehari-hari meliputi perawatan diri (kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, buang air besar dan buang air kecil);  melatih sosialisasi; melatih pengendalian tanda dan   gejala; melatih  kepatuhan  minum obat (berkolaborasi dengan tim medis); terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi keluarga. Dalam menyusun rencana tindakan perlu mempertimbangkan memberikan asuhan keperawatan untuk beberapa diagnosis pada satu kali pertemuan. Seluruh tindakan keperawatan dapat dilesesaikan dalam beberapa kali pertemuan dan selanjutnya mengevaluasi tanda dan gejala yang masih ada dan memvalidasi kemampuan mengatasi diagnosis yang telah membudaya. Kemampuan yang diharapkan dicapai adalah  kemampuan pasien dan keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan  komunitas (Keliat,2011)
1)        Pada tingkat individu difokuskan pada peningkatan keterampilan dalam ADL, kemampuan melakukan sosialisasi, keterampilan koping adaptif dalam mengatasi gejala serta kemampuan minum obat secara teratur.
2)        Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam mendeteksi masalah kesehatan jiwa, menetapkan pelayanan kesehatan yang digunakan, merawat dan mensosialisasikan pasien, menciptakan lingkungan yang kondusif, dan melakukan follow up secara teratur
3)        Pada tingkat kelompok difokuskan  pada kegiatan kelompok saling mendukung dalam rangka sosialisasi dan adaptasi dengan lingkungan masyarakat.
4)        Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakkan sumber-sumber yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga.
d.        Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat  melalui  pelayanan di Puskesmas dan kunjungan rumah. Standar asuhan keperawatan terdiri dari tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga.  Perawat melakukan asuhan keperawatan di Puskesmas dan kunjungan rumah dengan langkah-langkah berikut :
1)        Bertemu dengan keluarga melakukan kontrak, mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga
2)        Bertemu dengan pasien, mengkaji dan mengajarkan keterampilan mengatasi    masalah. 
3)        Bertemu keluarga untuk mengajarkan keterampilan tentang cara merawat dan  mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh pasien
Demikian seterusnya, tindakan keperawatan diberikan kepada pasien secara bertahap hingga mandiri, juga kepada keluarga dengan mengajarkan keluarga cara merawat dan mengevaluasi kegiatan pasien di rumah. Jika pasien sudah mandiri maka perawatan pasien dilimpahkan kepada keluarga untuk pemantauan perkembangan kondisi pasien. Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien saat ini. Tujuannya adalah memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan keterampilan koping dalam menyelesaikan masalah. Perawat bekerja dengan pasien dan  keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan. Perawat juga memberdayakan kader kesehatan jiwa serta  tim kesehatan lain dalam melakukan kunjungan rumah (Keliat,2007)
e.         Evaluasi Keperawatan.
Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan  kemampuan pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah. Kemampuan yang diharapkan adalah
1)   Pasien diharapkan mampu:
-          Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
-          Melakukan sosialisasi   dengan orang lain di lingkungannya   secara bertahap          
-          Melakukan cara-cara mengendalikan gejala yang dialami secara konstruktif.
-          Minum obat secara teratur
2)   Keluarga diharapkan mampu :
a)     Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan jiwa
b)      Membuat keputusan yang tepat dalam penanganan pasien.
c)      Melakukan perawatan  pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:
d)     Membantu  pasien dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
-          Mensosialisasikan pasien dengan orang lain di lingkungannya
-          Membantu pasien dalam mengendalikan gejala yang dialami secara konstruktif
-          Membimbing pasien dalam minum obat
-          Menyediakan lingkungan yang kondusif
-          Mengidentifikasi perilaku pasien yang membutuhkan konsultasi segera
-          Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti  tetangga,  teman dekat, pelayanan kesehatan terdekat. (Keliat, 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar